Archive for the ‘Sistem Operasi’ Category

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas soal Registry, yang mana Registry adalah salah satu dari konfigurasi di dalam Sistem Komputer.

1)  Definisi Registry Sistem berbasis Windows.

  Yang pertama adalah Definisinya,  Registry merupakan sebuah basis data yang disusun secara hierarkis yang mengandung informasi mengenai konfigurasi sebuah sistem, mulai dari konfigurasi perangkat keras, perangkat lunak, asosiasi ekstensi berkas dengan aplikasinya hingga preferensi pengguna

2)  Struktur Registry

Susunan atau Struktur Registrynya adalah seperti :
<root directory>\\\.
Sebagai contoh,
MyComputer\HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows
Merujuk kepada subkey yang memiliki nama “Windows” yang terdapat di dalam subkey Microsoft, yang terdapat di dalam key dengan nama Software, yang terdapat di dalam subtree HKEY_LOCAL_MACHINE 

3)  Daftar Anak Pohon (sub tree) Directory

-Registry Windows terdiri atas beberapa anak pohon berikut, yang disusun secara hierarkis dengan My Computer sebagai root directory-nya

Gambar struktur registry windows 7

Gambar struktur registry windows 7

Gambar struktur registry windows 7 +Desciption
Gambar struktur registry windows 7 +Desciption
 Dari gambar diatas, akan saya jelaskan 1 by 1,

1.HKEY_CURRENT_USER

sering disebut sebagai HKCU, Tempat penyimpanan untuk konfigurasi yang dimiliki oleh pengguna yang sedang melakukan logon, yang menyimpan informasi mengenai konfigurasi preferensi pengguna (konfigurasi desktop, warna dan konfigurasi lainnya yang setiap pengguna dapat melakukan kustomisasi terhadapnya).

2.  HKEY_USERS

Sering disebut sebagai HKU,penyimpanan untuk konfigurasi setiap pengguna yang terdaftar di dalam komputer yang bersangkutan

3. HKEY_CLASSES_ROOT

sering disebut sebagai HKCR, Tempat penyimpanan untuk konfigurasi asosiasi/pemetaan ekstensi sebuah berkas atau objek Object Linking and Embedding (OLE) dengan aplikasi yang dapat menanganinya.

4. HKEY_LOCAL_MACHINE

   sering disebut sebagai HKLM, merupakan sebuah tempat penyimpanan untuk konfigurasi sistem yang bersangkutan, yang terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak

5. HKEY_CURRENT_CONFIG

Sering disebut sebagai HKCC, merupakan tempat penyimpanan untuk konfigurasi perangkat keras dan sistem operasi yang sedang digunakan saat itu, yang diperoleh pada saat proses booting dilakukan

 Untuk HKEY_Performance_Data akan dijelaskan mendatang 😀

4)  BackUp Registry

Backup adalah salah satu cara yang dilakukan untuk mempertahankan komputer dalam kondisi normal  
1. Jalankan registry editor dengan mengklik start, pada search program and file ketik regedit
2. Dibawah program (1) double klik regedit.exe, sehingga tampil gambar seperti dibawah ini:
regedit.exe
regedit.exe
Export BackUp
Export BackUp

4. Pada kolom name klik MenuShowDelay

MenuShowDelay
MenuShowDelay
5. Masukkan value data dengan angka 1 dan klik oke
6. Tutup jendela registry editor dengan mengklik tombol close

 

6)  Restore Registry

Restore registry adalah proses untuk mengembalikan konfigurasi ke kondisi awal atau normal (kondisi sistem saat backup registry).
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Jalankan registry editor
2. Dari jendela registry editor pilih menu file import
Import BackUp
Import BackUp
3. Klik file backup registry yang sudak dibuat kemudian klik open
Proses Import BackUp
Proses Import BackUp

4. Proses import registry sedang berlangsung tunggu sampai selesai.

 Jika ada yang kurang jelas atau salah dan berbeda dari sebenarnya, atau jika ini Bermanfaat bagi anda silahkan tinggalkan Komentar anda.

Opensource adalah istilah untuk software yang mana kode programnya disediakan oleh pengembangnya untuk umum agar dapat dipelajari cara kerjanya, di ubah atau dikembangkan lebih lanjut untuk disebarluaskan.

Sejarah

1965|

American Telephone and Telegraph (AT&T) dan General Electrick (GE) bekerja sama menjadi Institusi Teknologi Massachusetts (MIT) atas permintaan dan dibiayai oleh Amerika, Departement of Deffense Advance Research Project (DARPA/ARPA) dalam project MultiCS untuk menciptakan sebuah Sistem Operasi yang dinakan UNIX,

1973

Unix ditulis ulang oleh Ken Thompson dengan menggunakan Bahasa C yang baru saja dikembangkan oleh Dennis Ritchie. Bahasa C dirancang dengan Portable,

Perusahaan-perusahaan mulai melakukan Port terhadap UNIX untuk mesinnya sehingga bermunculan beberapa varian UNIX seperti AT&T, BSD(1,2,3), NetBSD, OpenBSD, SunOs dan Solaris,

 1977|

Mike Lesk mengembangkan “Ported I/O Library”, Pustaka untuk mengatasi kesulitan membawa UNIX dari satu komputer ke komputer lain karena perbedaan penanganan sistem masukan & keluaran dari setiap komputer,

1983|September

 Richard Stallman meluncurkan satu proyek untuk menciptakan Free UNIX seperti Sistem Operasi yang disebut GNU,

1985|

The Free Software FOundation (FSF) didirikan untuk membatu proyek GNU,

1989|

FSF yang menerbitkan satu lisensi baru yang disebut GNU Generap Public License :
-The GNU Compiler Collection (GCC),
-The GNU Debugger (GDB),

1990|

Sistem GNU hampir mempunyai semua potongan terkecuali OS Kernel,

1991|

Mahasiswa Finlandia, sesuai namanya yaitu Linus Torvald merelease Freely Modif UNIX seperti Kernel, kombinasi GNU dengan UNIX yang saat ini disebut dengan LINUX, & mempostingkan Sistem Operasinya di NewsGroupComp.Os.Minix ia mengumumkan bahwa Source Code LINUX tersedia & meminta bantuan pada Programmer-programmer lainnya untuk ikut mengembangkannya,

1996|

Ada 5 Distribusi LINUX paling terkenal, yaitu :
-Redhat Linux,
-Mandrake Linux,
-Suse Linuc,
-Slackware Linux,
-Debian GNU/Linux,

Terdapat 10 Distro LINUX paling Terkenal dan Populer pada tahun 2011, diantaranya:
-Mint,
-Ubuntu,
-Fedora,
-Debian,
-OpenSUSE,
-Arch,
-PCLinuxOS,
-CentOS,
-Puppy,
-Mandriva.

Metode Instalasi Sistem Operasi adalah suatu Metode atau Cara yang digunakan untuk Menginstall Sistem Operasi/Operating System. 
Dalam hal ini, terdapat 4 cara atau Metode dalam Instalasi Sistem Operasi, yaitu :
  1. Metode Clean Instal
  2. Metode Upgrade
  3. Metode MultiBoot
  4. Metode Virtualisasi
Kita akan bahas satu persatu dari keempat Metode diatas.
1.      Metode Clean Instal Instalasi Sistem Operasi
Metode Clean Instal adalah suatu Metode dimana saat Instalasi Operating System, akan menghapus semua data yang ada di partisi HardDisk, Metode ini disebut Clean Install karena Metode ini digunakan atau sering digunakan untuk tahap akhir membersihkan PC dari serangan Malware/Virus.

Metode ini juga bisa disebut Metode Terakhir dalam menghadapi Virus.

2.      Metode Upgrade Instalasi Sistem Operasi
Metode Upgrade adalah Metode yang digunakan saat ada sebuah Peluncuran Sistem Operasi baru, dimana Sistem Operasi tersebut adalah Sistem Operasi yang tingkatannya lebih tinggi dibanding Sistem Operasi yang lebih baru, atau juga digunakan saat seseorang yang menggunakan Sistem Operasi lama yang ingin menggunakan Sistem Operasi Standard. Secara Singkat, Metode ini bisa dibilang Metode memperbaharui/MengUpGrade.
3.      Metode MultiBoot Instalasi Sistem Operasi
Metode MultiBoot adalah Metode yang dipakai saat seseorang ingin mencoba sebuah Sistem Operasi Lain, yang mana tidak menghilangkan Sistem Operasi Pertamanya. Metode ini sering digunakan untuk mengetahui apakah Sistem Operasi ini cocok atau tidak dengan kita (Penginstall) ? jika tidak maka kita masih memiliki Sistem Operasi yang lama, tapi jika iya maka kita bisa memakai keduanya atau meng-UnInstall Sistem operasi yang Pertama.
4.      Metode Virtualisasi Instalasi Sistem Operasi
Metode Virtualisasi adalah sebuah Metode yang sering atau bahkan selalu digunakan dalam Pembelajaran, Khususnya Materi Pembelajaran Sistem Operasi. Metode ini digunakan untuk mengetahui apa, seperti apa, dan bagaimana sebuah Sistem Operasi tersebut. Karena Metode ini tidak benar-benar Menginstall Sistem Operasi di HardDisk kita, kita tidak perlu takut akan kerusakan yang terjadi jika menggunakan Sistem Operasi ini. Software yang biasa digunakan untuk Menginstall dengan Metode ini adalah Virtual Machine dan Virtual Box

Virtual Machine adalah salah satu software yang digunakan untuk mengistall OS secara Virtual, artinya anda tidak benar-benar menginstallnya di pc anda, melainkan hanya di Virtual Machine nya saja.
Banyak aplikasi serupa dengan Virtual Machine, seperti Virtual BOX, tapi saya akan menjelaskannya dengan Virtual Machine.
Pada Post kali ini, penulis menggunakan  Windows XP Service Pack 2

  1. Bukalah Virtual Machine,
  2. Klik “New Virtual Machine”,
  3. Pada bagian Devices, klik 2 kali pada CD-ROM (IDE I:O),
  4. Centang “Use Iso Image”, lalu pilih File ISO OSnya,
  5. Lalu klik OK,
  6. Lalu Klik “Start this Virtual Machine”,
  7. Tunggulah sampai terbuka, lalu tekan enter,
  8. Klik F8 untuk melanjutkan,
  9. Lalu buatlah Partisi, setelah itu enter,
  10. Lalu Enter pada “Format this Partition using the NTFS File System”,
  11. Dan Enter,
  12. Tunggulah sampai Proses Pemformatan Selesai,
  13. Setelah itu, Tampilan akan Terestrart,
  14. Tunggulah sampai Timing Selesai,
  15. Di pertengahan, Anda akan diminta memasukan Nama, Organisasi & Serial Key, isi semua kolom,
  16. Dan proses akan Dilanjutkan,
  17. Setelah Timing Selesai, Tampilan akan terestart lagi,
  18. Lalu akan muncul tulisan “Welcome to Microsoft Windows” Lalu Next,
  19. Setelah itu centang yang warna hijau & Next,
  20. Anda akan diminta memasukan Username, isinama anda lalu next & Finish, Maka Instalasi WinXPSP2 Telah Selesai.

 Untuk ScreenShotnya akan Menyusul, karena butuh waktu untuk membuat ScreenShotnya.

Dalam sistem operasi multiboot pada jendela windows boot manager akan menampilkan lebih dari satu sistem operasi. Pengguna dapat memilih isitem operasi mana yang akan dijalankan. Pengguna juga dapat melihat detail informasi dan merubah nama sistem operasi yang tampil di windows boot manager.

Untuk merubah nama sistem operasi yang ditampilkan pada jendela windows boot manager, pengguna dapat menggunakan perintah command prompt dan perintah bcdedit yang berada pada folder c:\windows\system32\bcdedit.exe. Uraian dibawah ini menjelaskan langkah langkah merubah nama sistem operasi dari Windows 7 menjadi Windows 7 (build 7000).

Gambar.Tampilan windows boot manager sebelum
dan sesudah perubahan nama sistem operasi
langkah yang dilakukan untuk merubah nama sistem operasi pada windows boot manajer adalah sebagai berikut:
  • Login ke sistem operasi sebagai administrator.
  • Buka aplikasi command prompt dan run as administrator
  • Ketik pada command prompt: c:\>cd windows\system32
  • Ketik bcdedit maka detai informasi dari sistem operasi multiboot yang terpasang akan ditampilkan.
  • Gunakan perintah bcdedit /set {identifier} Description “name baru”
Misal: bcdedit /set {current} Description “Windows 7 (build 7000)” 
  • Restart komputer untuk menyimpan perubahan. Buka kembali comman promt run as administrator kemudian ketik bcdedit untuk melihat hasil perubahan.

Pengertian Boot Loader

Posted: 9 Oktober 2014 in Sistem Operasi

Boot Loader.

Boot Loader adalah suatu program yang tertanam pada suatu sistem operasi. Boot loader digunakan untuk mem-boot atau memanggil sistem operasi yang ada pada hard disk atau media boot lainnya seperti flashdisk (contohnya GRUB dan LILO). Biasanya Boot Loader digunakan untuk memilih sistem operasi yang ada pada hard disk. Pada sistem operasi multiboot pada hard disk tersebut memiliki lebih dari 1 sistem operasi. Boot Loader ini, dimuat pada BIOS komputer, yang kemudian digunakan untuk memanggil kernel suatu sistem operasi. Boot Loader, harus dipasang pada MBR (Master Boot Record) pada hard disk atau media boot lainnya agar sistem operasi yang terdapat pada hard disk atau media boot lainnya bisa di-boot dengan baik.

Bootloader adalah aplikasi pertama yang dijalankan BIOS sesaat setelah proses booting. Bootloader akan meload kernel yang menjalankan sistem operasi. Dalam beberapa sistem, terdapat bootloader yang berbeda. Bootloader Windows, berbeda dengan Bootloader Linux, Berbeda jugadengan BSD.


Boot manager merupakan sebuah aplikasi yang terdapat hampir di seluruh sistem operasi. Boot manager ini digunakan untuk sistem operasi multipleboot. Dengan boot manager, pengguna dapat mengatur proses booting. Jika pengguna menginginkan beberapa sistem operasi dapat dibaca oleh BIOS tanpa menggunakan Disk Boot, maka dibutuhkan Boot Loader program yang terinstall pada MBR ( Master Boot Record ).

Boot loader program dimuat di dalam BIOS komputer dan bertugas untuk membaca kernel yang ada di dalam suatu sistem operasi serta memberi kendali terhadap jalannya sistem pada kernel. Kernel akan dapat melakukan inisiasi pada sistem serta mengendalikannya. Sebagai contoh, saat kita ingin menggunakan 2 sistem operasi pada satu komputer, misal ingin menginstall ubuntu dimana kita telah menginstall windows vista di komputer. Apabila ubuntu telah terinstall di hardisk maka secara otomatis ubuntu akan mengeluarkan pilihan booting untuk multiple boot.

Gambar.Windows boot manager & multiboot manager

Jenis-Jenis Kesalahan (beep Code)

Pada saat sistem booting program yang ada di BIOS akan dijalankan untuk mengecek keberadaan komponen atau perangkat keras.suatu saat terjadi kesalahan yang ditunjukkan dalam suara beep code. Beberapa beep code diperlihatkan dalam tabel berikut:

POST

Power-on Self Test (disingkat menjadi POST) adalah sekumpulan program perangkat lunak khusus yang dijalankan selama proses booting komputer dan disimpan di dalam ROM. Program-program tersebut didesain untuk melakukan pengujian terhadap perangkat sistem komputer. Tujuan pengujian perangkat adalah apakah komponen tersebut berjalan dengan benar. Prgram tersebut dijalankan sebelum menjalankan program BIOS komputer.

Program POST ini dibuat untuk mengecek jumlah RAM, keyboard, dan perangkat media penyimpanan (disk drive). Jika sebuah kesalahan terdeteksi oleh POST, maka sistem pada umumnya akan menampilkan beberapa kode kesalahan. Kode kesalahan tersebut dinyatakan dengan bunyi-bunyian (atau beep) yang menunjukkan letak kesalahannya. Selain bunyi beep komputer juga dapat mengeluarkan peringatan pada layar monitor berupa teks yang lebih mudah dipahami oleh user. Setiap kesalahan memiliki pola bunyi beep-nya sendiri-sendiri tergantung dari jenis BIOS yang digunakan.

Pengertian Cold Booting (Booting Dingin)

Secara umum proses booting dikelompokan menjadi dua macam yaitu booting dingin (cold booting) dan booting panas (warm booting). Cold Booting adalah suatu proses menghidupkan komputer pada saat komputer dalam keadaan mati atau dingin. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses booting dingin yaitu :

  • Masukkan Kabel Power komputer kedalam kotak kontak listrik.
  • Pastikan bahwa peralatan komputer (monitor, keyboard, mouse, dan perangkat lainnya sudah terpasang dengan benar.
  • Tekan tombol power pada casing PC, maka proses yang dilakukan oleh komponen komputer sebagai berikut adalah : “Ketika arus listrik dalam keadaan baik, maka PSU (Power Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip motherboard bahwa komputer siap dinyalakan. Selanjutnya BIOS ROM akan mengluarkan program BOOT, yang kemudian akan dicek dan dilihat oleh Processor untuk tahap selanjutnya.
  • Jika ketika proses BOOT terjadi kesalahan maka BIOS akan memberikan kode POST error seperti kode beep atau kode post pada layar. Dan proses akan terhenti sampai masalah terselesaikan
  • BIOS pada VGA card akan mengecek keadaan VGA tersebut dan kemudian mengidentifikasinya.
  • BIOS utama akan mencari hardware-hardware yang menggunakan BIOS.
  • Start Up. “BIOS akan menampilkan layar start up pada layar monitor.”
  • Memory BIOS. “BIOS akan menguji keadaan memori (RAM)”
  • Hardware BIOS. “BIOS akan mencari dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan komputer.”
  • PnP (Plug and Play) BIOS. “BIOS akan membaca dan konfigurasi hardware atau perangkat PnP (USB Flash Disk, Printer, USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis.”
  • BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan konfigurasi.
  • BOOT Drive. “Bios akan mencari drive untuk melakukan boot seperti yang diatur pada boot sequence.”
  • BOOT Record. “Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan mencari frist boot device dalam urutan yang memiliki MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive, Floppy, atau CD Drive.”
  • Operating System. “BIOS memulai proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive.”
  • “Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware, maka sistem akan berhenti.”

Pengertian Warm Booting(Booting Panas)

Sementara itu booting panas (Warm Booting) adalah proses booting komputer yang mana komputer sudah dalam keadaan hidup. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses booting panas antara lain adalah :

  • Pastikan komputer masuk pada sistem operasi. Lakukan lah restart pada komputer anda dengan memilih menu yang ada pada OS.
  • Ketika komputer belum masuk ke OS, tekan tombol CTRL+ALT+DEL.

  • Tekan tombol reset yang ada pada casing PC. Maka proses yang terjadi adalah : “Ketika arus listrik dalam keadaan baik, maka PSU (Power Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip motherboard bahwa komputer siap dinyalakan.” Selanjutnya BIOS ROM akan mengluarkan program BOOT, yang kemudian akan dicek dan dilihat oleh Processor untuk tahap selanjutnya.
  • Jika ketika proses BOOT terjadi kesalahan maka BIOS akan mem-berikan kode POST error seperti kode beep atau kode post pada layar. Dan proses akan terhenti sampai masalah terselesaikan.
  • BIOS pada VGA card akan mengecek keadaan VGA tersebut dan kemudian mengidentifikasinya.
  • BIOS utama akan mencari hardware-hardware yang menggunakan BI-OS.
  • Start Up. “BIOS akan menampilkan layar start up pada layar monitor.”
  • Memory BIOS. “BIOS akan menguji keadaan memori (RAM)”
  • Hardware BIOS. “BIOS akan mencari dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan komputer.”
  • PnP (Plug and Play) BIOS. “BIOS akan membaca dan konfigurasi hard-ware atau perangkat PnP (USB Flash Disk, Printer, USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis.”
  • BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan konfig-urasi.
  • BOOT Drive. “Bios akan mencari drive untuk melakukan boot seperti yang diatur pada boot sequence.”
  • BOOT Record. “Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan mencari frist boot device dalam urutan yang memiliki MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive, Floppy, atau CD Drive.”
  • Operating System. “BIOS memulai proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive.”
  • “Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware, maka sistem akan berhenti.”

Pengertian BOOTING

Posted: 9 Oktober 2014 in Sistem Operasi

Mekanisme Proses booting

Pengebutan (bahasa Inggris: booting) adalah merupakan suatau proses awal untuk menyalakan atau menghidupkan komputer. Proses booting komputer akan memeriksa perangkat keras (hardware) komputer sebelum digunakan. Proses ini pada hakekatnya adalah menyalurkan atau memasukkan arus listrik ke dalam perangkat komputer sehingga computer dapat berkomunikasi dengan pengguna. Secara umum proses-proses yang dilakukan saat proses booting sebuah komputer adalah sebagai berikut:

1. Saat komputer dihidupkan, memorinya masih kosong. Belum ada instruksi yang dapat dieksekusi oleh prosesor. Karena itu, prosesor dirancang untuk selalu mencari alamat tertentu di BIOS ROM. Pada alamat tersebut, terdapat sebuah instruksi jump yang menuju ke alamat eksekusi awal BIOS. Setelah itu, proses menjalankan power-on-self test(POST), yaitu memeriksa kondisi hardware yang ada.

2. Sesudah itu, BIOS mencari video card. Secara khusus, dia mencari program BIOS milik video card. Kemudian sistem BIOS menjalankan video card BIOS. Barulah setelah itu, video card diinisialisasi.

3. Kemudian BIOS memeriksa ROM pada hardware yang lain, apakah memiliki BIOS tersendiri apakah tidak. Jika ya, maka akan dieksekusi juga.

4. BIOS melakukan pemeriksaan lagi, missal memeriksa besar memori dan jenis memori. Lebih lanjut lagi, dia memeriksa hardware yang lain, seperti disk. Lalu dia mencari disk dimana proses boot bias dilakukan, yaitu mencari boot sector. Boot sector ini bisa berada di hard disk atau floppy disk.